Marmite on Toast: Cinta atau Benci, Ini Adalah Selai Klasik Inggris
Marmite on Toast, mungkin menjadi salah satu makanan yang paling kontroversial dan membagi pendapat di Inggris. Bagi sebagian orang, marmite adalah sahabat setia pagi mereka, sementara bagi yang lain, rasa unik dan kuatnya membuat mereka menghindarinya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena Marmite on Toast, sejarahnya, rasa yang khas, dan mengapa makanan ini telah menjadi salah satu ikon kuliner Inggris.
Marmite adalah merek selai yang terkenal di Inggris, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1902 oleh Marmite Food Extract Company. Selai ini terbuat dari ekstrak ragi, dengan tambahan rempah-rempah, garam, sayuran, dan vitamin B kompleks. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi ragi, yang memberikan rasa khas dan aroma kuat pada selai.
Rasa Marmite seringkali dijelaskan sebagai “cinta atau benci.” Bagi mereka yang mencintainya, Marmite adalah sesuatu yang menggoda lidah mereka. Rasanya gurih, asin, dan sedikit pahit, dengan sentuhan manis dari rempah-rempah. Beberapa orang menikmati rasa kuat Marmite dan menggunakannya sebagai tambahan pada hidangan seperti roti panggang, sereal, atau bahkan mie. Di sisi lain, bagi mereka yang membencinya, rasa Marmite dianggap terlalu kuat dan tidak menyenangkan.
Marmite on Toast adalah cara populer untuk menikmati selai ini. Prosesnya sangat sederhana – roti dipanggang sampai kecokelatan, lalu dioleskan dengan lapisan tipis Marmite. Bagi para penggemar, pengalaman itu adalah kelezatan yang tak tertandingi. Marmite memberikan sentuhan gurih yang khas pada roti panggang, menciptakan kombinasi rasa yang unik.
Sejarah Marmite berakar pada penemuan seorang kimiawan bernama Justus von Liebig. Pada tahun 1840, Liebig menemukan metode untuk mengubah ragi menjadi bahan makanan yang bernilai tinggi. Ini berujung pada pembuatan ekstrak ragi, yang pada akhirnya menjadi dasar pembuatan Marmite. Pada awalnya, Marmite dipasarkan sebagai bahan makanan yang bergizi dan menyediakan sumber vitamin B kompleks yang penting.
Selama Perang Dunia I, Marmite menjadi makanan yang sangat penting dalam makanan tentara Inggris. Karena kandungan vitamin B kompleksnya yang tinggi, Marmite disediakan sebagai suplemen makanan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tentara. Ini membantu memperkuat posisi Marmite dalam kesadaran publik sebagai makanan yang bernilai gizi.
Seiring berjalannya waktu, Marmite terus menjadi ikon kuliner Inggris. Produk ini tidak hanya dikenal di Inggris, tetapi juga di banyak negara lain di seluruh dunia. Marmite telah menjadi bagian dari budaya populer, bahkan di luar dunia makanan. Misalnya, dalam kampanye pemasaran yang terkenal, slogan “You either love it or hate it” (Anda entah mencintainya atau membencinya) telah mencerminkan pendapat yang terbagi tentang selai ini.
Tidak hanya rasa dan keunikan Marmite yang membuatnya menjadi populer, tetapi juga keberagaman penggunaannya. Selain Marmite on Toast, selai ini juga dapat digunakan dalam berbagai hidangan. Beberapa orang menambahkan Marmite ke dalam sup atau saus untuk memberikan rasa tambahan. Ada juga resep Marmite yang lebih kreatif, seperti Marmite butter, Marmite popcorn, atau Marmite roasted nuts.
Marmite juga mencatat sejarah dalam dunia olahraga. Selama Olimpiade London 2012, Marmite menjadi sponsor resmi tim nasional Inggris. Dalam kampanye “Marmarati,” Marmite menjadi bagian dari semangat dan kebanggaan nasional.
Dalam kesimpulan, Marmite on Toast adalah fenomena kuliner yang mencerminkan perbedaan selera dan preferensi rasa. Meskipun beberapa orang menganggapnya sebagai sahabat setia pagi mereka, yang lain menghindarinya dengan jarak sepuluh kaki. Namun, tidak dapat disangkal bahwa Marmite telah menjadi bagian integral dari budaya makanan Inggris. Dengan sejarahnya yang panjang, rasa yang khas, dan keberagaman penggunaannya, Marmite tetap menjadi salah satu selai klasik Inggris yang paling dikenal dan diperdebatkan.
Selain kontroversi yang terkait dengan rasa Marmite, selai ini juga memiliki aspek nutrisi yang menarik. Marmite mengandung banyak vitamin B kompleks, termasuk vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan vitamin B9 (asam folat). Vitamin B kompleks memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf, membantu metabolisme energi, dan mendukung fungsi sel tubuh yang sehat.
Marmite juga kaya akan asam amino esensial, seperti asam glutamat. Asam glutamat memberikan rasa umami yang kuat pada Marmite, yang memberikan kesan gurih dan memperkaya rasa makanan. Selain itu, Marmite juga mengandung sedikit lemak, kolesterol, dan gula.
Selama bertahun-tahun, Marmite telah mengembangkan berbagai produk turunan. Ada Marmite Peanut Butter, yang menggabungkan selai kacang dengan rasa khas Marmite. Ada juga Marmite Cheese, yang merupakan keju dengan tambahan Marmite untuk memberikan sentuhan rasa yang khas. Produk-produk ini menawarkan pengalaman rasa baru bagi penggemar Marmite yang ingin mencoba variasi yang lebih menarik.
Meskipun Marmite tetap menjadi favorit di Inggris, popularitasnya juga merambah ke berbagai negara di seluruh dunia. Marmite telah menjadi produk ekspor utama Inggris dan mendapatkan penggemar setia di berbagai belahan dunia, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.
Penggemar Marmite bahkan membentuk sebuah kelompok komunitas yang dikenal sebagai “Marmarati.” Mereka berbagi resep, tips, dan pengalaman mengenai cara terbaik untuk menikmati Marmite. Kelompok ini juga sering mengadakan acara dan festival Marmite, di mana penggemar dapat berkumpul dan merayakan cinta mereka terhadap selai yang kontroversial ini.
Namun, Marmite tidak hanya menghadapi pujian dan pengakuan. Beberapa negara, termasuk Denmark dan Australia, telah melarang penjualan Marmite karena kandungan vitamin B kompleksnya yang tinggi. Mereka berpendapat bahwa tingginya kadar vitamin B kompleks dalam Marmite dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Dalam kesimpulan, Marmite on Toast adalah salah satu ikon kuliner Inggris yang paling kontroversial. Rasa khasnya yang kuat dan unik membagi pendapat, dengan penggemar setianya yang mencintainya dan mereka yang menghindarinya. Meskipun demikian, Marmite tetap menjadi salah satu produk selai yang paling dikenal di Inggris dan memiliki popularitas yang mencapai banyak negara di seluruh dunia. Apakah Anda mencintainya atau membencinya, tidak dapat disangkal bahwa Marmite adalah salah satu selai klasik Inggris yang memiliki tempat khusus dalam dunia kuliner.